PROPOSAL PTK PKN PENGGUNAAN ALAT PERAGA SKEMA STRUKTUR PEMERINTAHAN PUSAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN (KODE 37)
Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 0856 42 444 991
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
nasional bertujuan untuk mecerdaskan kehidupan bangsa serta
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang
bermartabat. Sedangkan pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan
bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Ini berarti
bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil
tidaknya program pembangunan faktor manusia memegang peranan yang sangat
penting. Untuk pembangunan ini diperlukan manusia yang berjiwa pemikir,
kreatif dan mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan
serta memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta memiliki sifat positif
terhadap etos kerja.
Sekolah
sebagai tempat proses belajar mempunyai kedudukan yang sangt penting
dan menonjol dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di
sekolah memegang peranan penting dalam rangka mewujudkan tercapainya
pendidikan nasional secara optimal dalam rangka mewujudkan tercapainya
pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan. Proses
belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan. Dalam proses
belajar mengajar tersebut guru menjadi pemeran utama dalam menciptakan
situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan
siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang
tercapainya tujuan belajar.
Menurut Syah (1998) ditemukan bahwa penguasaan guru tentang metode pengajaran masih berada dibawah standar. Maka guru merasa tergugah untuk memperbaikinya melalui peningkatan penguasaan metode mengajar.
Pendidikan
kewarganegaraan sebagai salah satu bidang studi yang memiliki tujuan
membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai
dan moral banyak memuat materi sosial dan bersifat hafalan sehingga
pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hafalan.
Sifat materi pelajaran Pendidikan kewarganegaraan tersebut membawa
konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi oleh
pendekatan ekspositoris, terutama guru menggunakan metode ceramah maupun
tanya jawab terjadi dialog
imperatif. Padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa
secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran
dan psikomotor (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Jadi dalam
proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk
mendengarkan, menyajikan media yng dapat dilihat, memberi kesempatan
untukmenulis dan mengajukan pertanyaan atau tangapan, sehingga terjadi
dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.
Sebagai
seorang guru yang professional hendaknya dapat memilih dan menerapkan
metode yang efektif agar materi yang dipelajari oleh siswa dapat
dipahami dengan baik serta dapat meningkatkan prestasi belajar.
Penguasaan siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Bowan Kecamatan Delangu terhadap
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih kurang karena menurut
data terakhir semester I tahun 2009/2010 daya serap siswa terhadap mata
pelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada materi sistem pemerintahan RI
hanya 75%, berdasarkan data tersebut maka guru akan mencari
masalah-masalah yang mengganggu dan menghambat penguasaan siswa terhadap
mata pelajaran tersebut sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi
dan hasil belajar siswa, perbaikan pembelajaran bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PGSD 4412) pada program S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Terbuka.
Susunan
laporan ini berdasarkan catatan yng dibuat ketika merancang kegiatan
perbaikan serta selama pelaksanaan, observasi dan diskusi yang dilakukan
dalam 2 siklus penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran
Pendidikan kewarganegaraan di kelas VI, maka laporan ini disusun dengan
sistematika secara garis besar meliputi Pendahuluan, perencanaan
perbaikan, pelaksanaan, temuan dan kesimpulan.
B. Identifikasi Masalah
Proses
belajar mengajar kelas VI Sekolah Dasar 2 Bowan terhadap pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan dalam materi pelajaran materi sistem
pemerintahan RI perjuangan dalam 2 kali ulangan rata – rata hanya 5
siswa dari 14 siswa yang mencapai penguasaan materi sebesar 7,75% ke
atas. Selama pembelajaran berlangsung siswa tidak termotivasi untuk
penjelasan guru karena guru dalam mengajar tidak melibatkan siswa secara
aktif, bahkan sering guru memberi pertanyaan pada akhirnya guru sendiri
yang menjawab. Hal tersebut terlihat bahwa pelajaran didominasi oleh
guru dan penjelasan guru kurang didukung dengan metode yang sesuai dan
menarik perhatian siswa.
C. Analisis Masalah
Dari
latar belakang dapat ditarik analisa masalah pada umumya siswa sekolah
dasar kurang berminat terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
karena dianggap sebagai pelajaran yang membosankan karena harus membaca
dan menghafalkan materi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta
bantuan supervisor untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran
yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi dengan supervisor terungkap
beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :
1. Siswa mempunyai anggapan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang membosankan untuk dipelajari
2. Siswa tidak berani bertanya dan cenderung pasif
3. Pengetahuan dan informasi yang diterima siswa masih sebatas produk hafalan
4. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
5. Guru sering tidak menggunakan metode pembelajaran yang sesuai
6. Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru
Berangkat
dari masalah – masalah yang sangat mengganggu dan menghambat siswa yang
bersangkutan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, maka guru
mengadakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan terhadap
mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan pada diri siswa
D. Rumusan Masalah
Atas dasar temuan pada latar belakang masalah, identifikasi rmasalah dan analisa masalah itu, penulis dapat merumuskan masalah dalam pembelajaran yaitu: Bagaimana upaya perbaikan pembelajaran PKN dengan alat peraga skema struktur pemerintah pusat pada siswa kelas III semester I SD Negeri 2 Bowan Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2009/2010?
DAFTAR PUSTAKA
Departeman Pendidikan dan Kebudayaan. 1980. Pedoman Pelaksanaan Pola Pembaharuan Sistem Penddikan Tenaga Kependdikan, Buku II Kurikulum Inti Pendidikan Tenaga Kependidikan Program S1 Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Penddikan Nasional. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidkan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Standar Kompetensi Dasar Guru. Jakarta : Departemen Pendidkan dan Kbudayaan.
Djauzak Ahmad. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Gino, dkk.1997. Belajar dan Pembelajaran I. UNS Press: Surakarta.
Jalaludin Rakhmad. 1989. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remadja karya.
Mulyono Abdurrahman. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Nana Sudjana dan Wari Suwariyah. 1991. Model-Model Mengajar CBSA. Bandung: Sinar Baru.
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Rini Ningsih (2006), Pendidikan Kewarganegaraan KELAS VI, Bogor : Yudistira
Sutrisno (2006), Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial, Kartasura : Sindhunata
Sutratinah Tirtonagoro 1989. Metodologi Pengajaran. Salatiga: Saudara.
W. J. S Poerwodarminto. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.
Zainal Arifin. 1990. Evaluasi Instruksional, Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jeffrey A. Anderson, Lakeisha D. Meyer, And John W Somers. 2006The Impact of system-of-care Perticipation on school Functioning : Exploring Caregiver and teacher Perspectives. Academic Research Library.