Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

PTK DAN PTS

Contoh PTK SMP Melalui Kegiatan Kelompok Belajar Tutor Sebaya (KODE 009)

Untuk mendapatkan file skripsi / Thesis / PTK / PTS lengkap (Ms.Word),
hubungi : 0856 42 444 991

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII F
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI
KEGIATAN KELOMPOK BELAJAR TUTOR SEBAYA
DI SMP NEGERI 22 SEMARANG
ABSTRAK
            Penelitian ini bertolak dari rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran matematika. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak lulus pada ujian nasional serta siswa yang tidak naik kelas sebagian besar terganjal pada mata pelajaran tersebut, ibaratnya mata pelajaran matemayika menjadikan “momok” yang menakutkan bagi siswa. Dalam proses pembelajaran terkadang siswa kurang bersemangat, tidak mau menanyakan hal-hal yang kurang jelas, takut salah menjawab pertanyaan dari guru. Permasalahan tersebut diatasi dengan melaksanakan Kegiatan Kelompok Belajar Tutor Sebaya (KKBTS). KKBTS adalah suatu kegiatan belajar yang dilakukan bersama guna menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan belajar.
            Penelitian ini bertujuan (1) meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Hal ini dapat digambarkan adanya peningkatan nilai rapor serta hasil ujian yang baik dan (2) memberdayakan siswa sebagai tutor sebaya dalam kegiatan kelompok belajar, hal ini bertujuan untuk merubah sikap dan perilaku belajar siswa baik di rumah maupun di sekolah kearah yang lebih baik. Perubahan sikap tersebut misalnya motivasi belajar siswa meningkat, siswa berani mengajukan pertanyaan, serta siswa berani menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran berlangsung.
            Penelitian ini dilakukan menggunakan disain penelitian tindakan kelas yang dirancang dengan dua siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sumber data penelitian adalah siswa dan guru matematika, serta guru peneliti. Jenis datanya berupa kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, jurnal kegiatan siswa, tes hasil belajar. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis ststistik deskriptif dan data kualitatif menggunakan analisis kategorial dan fungsional melalui model analisis interaktif.
            Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar mata pelajaran matematika kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Peningkatan padsa siklus I mencapai 3,42 atau 9% dan peningkatan pada siklus II mencapai 11,55 atau 30,40%. Peningkatan tersebut juga diikuti perubahan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran. Perubahan sikap tampak pada motivasi siswa, kemauan siswa mengajukan pertanyaan, serta keberanian siswa menjawab pertanyaan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian dapat direkomendasikan agar KKBTS tidak hanya dilaksanakan pada mata pelajaran matematika, tetapi dapat digunakan pada mata pelajaran lainnya.
           
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU RI 2003 : 8). Untuk mengembangkan potensi anak didik seperti yang diamanatkan pada Undang-Undang di atas tidaklah mudah dan ini memerlukan proses yang panjang melalui pendidikan. Pendidikan berarti proses seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah lainnya dalam hidup bermasyarakat. Proses sosial yakni orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih  dan terkontrol  (khususnya yang datang dari sekolah) sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal (Hadikusumo dkk. 1995 : 19).
Dari pengertian di atas dapat ditarik simpulan bahwa pendidikan merupakan suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan, atau suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya, pendidkan tidak hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi dan pembentukan keterampilan saja, namun diperluas sehingga mencakup usaha untuk mewujidkan keinginan, kebutuhan dan kemampuan individu, sehingga tercapai pola hidup pribadi  dan sosial yang memuaskan. Pendidikan bukan semata-mata sebagai sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang, tetapi juga untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami perkembangan menuju ke tingkat kedewasaan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diberikan ciri atau unsur umum dalam pendidikan yaitu (1) pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu individu yang kemampun-kemampuan dirinya berkembang, sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya sebagai seorang individu, warga negara atau warga masyarakat, (2) untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan perlu melakukan usaha-usaha yang disengaja dan berencana dalam memilih isi (materi), strategi kegiatan, dan teknik penilaian yang sesuai, (3) kegiatan tersebut dapat diberikan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, pendidikan formal dan pendidikan non formal.
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan (Prayitno dkk. 1997 : 21). Kalimat tersebut telah secara langsung memuat pengertian dan tujuan pokok bimbingan dan konseling  di sekolah. Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksudkan agar siswa mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka mengenal lingkungan dimaksudkan agar siswa mengenal secara obyektif lingkungan, baik lingkungan sosial dan ekonomi, lingkungan budaya yang sarat dengan nilai dan norma-norma, maupun lingkungan fisik, dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu secara positif dan dinamis pula. Sedangkan bimbingan dalam rangka merencanakan masa depan dimaksudkan agar para siswa mampu mempertimbangkan dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya sendiri, baik yang menyangkut bidang pendidikan, bidang karier, maupun bidang budaya, keluarga, maupun masyarakat.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan, maksudnya adalah agar para siswa dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya, mengenal lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah, menentukan sendiri keputusan-keputusan yang diambil. Dalam proses pengambilan keputusan tersebut siswa harus mendapat bimbingan langsung baik dari orang tua, guru pembimbing maupun guru mata pelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti termotivasi melihat hasil ujian nasional beberapa siswa pada mata pelajaran matematika di SMP Negeri 22 Semarang dari waktu kewaktu di bawah standar sehingga mengakibatkan siswa tidak lulus ujian. Melihat kenyataan tersebut peneliti mencoba meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas VIII F di SMP Negeri 22 Semarang melalui kegiatan kelompok belajar tutor sebaya (KKBTS) yang merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik. Selain itu juga sebagai sarana pengembangan motivasi dan disiplin belajar (Hastuti dkk.  2006 : 8). Mengacu pada ciri atau unsur umum dalam pendidikan butir (2) di atas, untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan perlu melalukan usaha-usaha yang disengaja dan berencana dalam memilih isi (materi), strategi kegiatan dan teknik penilaian yang sesuai. KKBTS merupakan salah satu upaya atau usaha dan strategi untuk peningkatan nilai pada mata pelajaran matematika di kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang.
B.      Rumusan Masalah
Masalah yang  mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini terjadi karena siswa yang tidak lulus pada ujian nasional serta siswa yang tidak naik kelas sebagian besar terganjal pada mata pelajaran matematika, ibaratnya mata pelajaran matematika menjadikan “momok” bagi siswa.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada pendahuluan, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
1.            Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang pada mata pelajaran matematika melalui kegiatan kelompok belajar tutor sebaya?
2.            Bagaimana perubahan sikap dan perilaku siswa di kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang dengan kegiatan kelompok belajar tutor sebaya?         
C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan penelitian  sebagai berikut.
1.            Meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pada kelas VIII F SMP Negeri 22 Semarang. Hal ini dapat digambarkan adanya peningkatan nilai ulangan harian dan tujuannya peningkatan nilai rapor serta hasil ujian nasional yang baik.
2.            Memberdayakan siswa sebagai tutor sebaya dalam kegiatan kelompok belajar, hal ini bertujuan untuk merubah sikap dan perilaku belajar siswa baik di rumah maupun di sekolah kearah yang lebih baik. Perubahan-perubahan sikap itu misalkan siswa berani mengajukan pertanyaan kepada guru saat proses belajar di kelas berlangsung, kesungguhan siswa saat mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru.
D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1.            Meningkatkan kerjasama antara guru pembimbing dengan guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 22 Semarang dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.
2.            Membantu guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 22 Semarang dalam kaitannya meningkatkan hasil belajar siswa terutama menghadapi ujian akhir semester atau ujian nasional.
3.            Melatih  siswa menumbuhkan rasa kesetiakawanan emosi sosial serta berlatih hidup bermasyarakat.
4.            Menjadikan siswa sebagai model pembelajaran dalam KKBTS.